Dengan mengerahkan helikopter AH-64 ke Kepulauan Natuna, sekitar 200 kilometer jauhnya dari kepulauan Spratly yang disengketakan sejumlah negara, Indonesia disebut telah menjadi saingan potensial baru untuk China di Laut China Selatan. Demikian diungkapkan media yang dikelola pemerintah Global Times seperti dikutip Want China Times Rabu 15 Oktober 2014.
Setelah parade militer diluncurkan untuk merayakan ulang tahun ke-69 TNI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah jelas memutuskan untuk bergerak sebelum ia meninggalkan jabatannya pada akhir bulan ini.
Yudhoyono memangku jabatan pada Oktober 2004. Selama 10 tahun sebagai presiden Indonesia, ia telah mengabdikan sumber daya utama untuk modernisasi militer negara itu, membeli sistem senjata canggih termasuk Tipe 209 kapal selam serangan diesel-listrik dan T-50 pelatih dari Korea Selatan, Leopard 2 utama tank tempur dari Jerman dan AH-64E Apache helikopter serang dari Amerika Serikat.
Indonesia tidak mengklaim pulau-pulau Spratly sendiri, tetapi menganggap Kepulauan Natuna potensi hot spot karena kedekatannya dengan pulau-pulau yang disengketakan dan fakta bahwa peta China yang diterbitkan pada tahun 1993 mengklaim Kepulauan Natuna sebagai wilayah Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar